Jember,radarsidoarjo.site – Para petani tembakau di kabupaten Jember, Jawa Timur, menjerit melihat harga jual daun tembakau kering tidak stabil dan anjlok tajam. Kini, harus menelan pil pahit.
Salah satu dugaan penyebabnya adalah terkait perusahaan terima impor tembakau dari luar.
Seperti yang disampaikan oleh salah seorang petani, pihaknya menjelaskan belakangan ini para petani tembakau tidak bisa tersenyum lepas.
“Jadi tembakau kering yang kami bawa ke perusahaan ini terpaksa kami butar balik, Sebab harganya murah sama saja tetap warga kecil yang tersiksa,
Padahal kami mitra dan kami juga bayar, kecurigaan kami salah satunya perusahaan ini hanya trik, agar belinya ke kita murah ya “trik” perusahaan,”kata Joko saat dikonfirmasi media MEMO online.
Menurutnya, penurunan harga tanaman berjuluk ’’Si Daun Emas’’ ini dipengaruhi beberapa faktor.
“Kondisi ini berubah sejak gantinya kepala Perusahaan, kalau sebelumnya lebih memikirkan petani, kalau yang sekarang lebih memikirkan perusahaan daripada petani.”tambahnya.
Sayangnya, tren penurunan harga di tingkat petani belakangan tidak mendapatkan atensi Pemda seakan tutup mata atas jebloknya harga di tingkat petani.
Bukan tanpa alasan, luasan tanam tembakau berpengaruh pada besaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) yang diterima pemda.
Jadi, penurunan harga tanaman berjuluk ’’Si Daun Emas’’ ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya, lemahnya pengawasan dari pemerintah Pusat kabupaten daerah sehingga perusahaan tersebut masih terima impor dari luar.
“Perusahan tersebut bertempat di utaranya pom Pakusari, Kec Pakusari, Jember,”Pungkasnya./RES.






